Kamis, 16 April 2020

Ayo Mengenal Hipotermia

Mempunyai hobi mendaki gunung? So, wajib banget buat kamu mengenal hipotermia yang sering menyerang para pendaki. Jadi, apa itu hipotermia? Hipotermia adalah suhu tubuh turun sampai di bawah 37 derajat celcius (suhu tubuh normal manusia) karena kedinginan. Hipotermia memiliki beberapa stadium atau tingkatan, stadium 1 suhu tubuhnya turun sampai 32 derajat celcius, stadium 2 turun sampai 28 derajat celcius hingga stadium 4 suhu turun hingga 24 derajat celcius atau dikatakan meninggal dunia.

hipotermia (arenting.orami.co.id)
Penyebab Hipotermia
Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia, yaitu:
1.      Terlalu lama berada di tempat dingin.
2.      Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
3.      Terlalu lama mengenakan pakaian basah.
4.      Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:
1.      Usia. Hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.
2.      Kelelahan.
3.      Gangguan mental, misalnya demensia.
4.      Konsumsi alkohol dan NAPZA.
5.      Konsumsi obat-obatan untuk depresi dan obat penenang.
6.      Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Gejala Hipotermia
Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:
1.      Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh
2.      Mati rasa
3.      Menggigil
4.      Respons menurun
5.      Gangguan bicara
6.      Kaku dan sulit bergerak
7.      Penurunan kesadaran
8.      Sesak napas hingga napas melambat
9.      Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat
Hiportemia harus segara ditangani, sebab dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernafasan, hingga kematian. Tindakan awal yang perlu dilakukan ketika bertemu orang dengan gejala hiportemia ialah mencari ada tidaknya denyut nadi dan pernapasan. Jika denyut nadi dan pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis. Bila orang tersebut masih bernafas dan denyut masih ada lakukan hal di bawah ini.

1.      Pindahkan dia ke tempat yang lebih kering dan hangat. Pindahkan secara hati-hati karena gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.

2.      Jika pakaian yang dikenakannya basah, maka gantilah dengan pakaian yang kering.

3.      Tutupi tubuhnya dengan selimut atau mantel tebal agar hangat.

4.      Jika dia sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.

5.   Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakkan kompres di leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau tungkai karena malah menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-paru, dan otak.

6.  Hindari penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan penderita hipotermia. Panas yang belebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.

7.      Temani dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis tiba.

Ayo kita kenali Hipotermia sejak dini. Selamat mendaki, berdoa agar selamat sampai tujuan. Semoga bermanfaat.






Daftar Pustaka:
·         fimela.com
·         pewefeed.com
·         alodokter.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More