Mempunyai hobi mendaki gunung? So,
wajib banget buat kamu mengenal hipotermia yang sering menyerang para pendaki.
Jadi, apa itu hipotermia? Hipotermia adalah suhu tubuh turun sampai di bawah 37
derajat celcius (suhu tubuh normal manusia) karena kedinginan. Hipotermia
memiliki beberapa stadium atau tingkatan, stadium 1 suhu tubuhnya turun sampai
32 derajat celcius, stadium 2 turun sampai 28 derajat celcius hingga stadium 4
suhu turun hingga 24 derajat celcius atau dikatakan meninggal dunia.
hipotermia (arenting.orami.co.id) |
Penyebab
Hipotermia
Hipotermia terjadi ketika panas
yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang
berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia, yaitu:
1. Terlalu
lama berada di tempat dingin.
2. Mengenakan
pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
3. Terlalu
lama mengenakan pakaian basah.
4. Terlalu
lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.
Ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:
1. Usia.
Hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.
2. Kelelahan.
3. Gangguan
mental, misalnya demensia.
4. Konsumsi
alkohol dan NAPZA.
5. Konsumsi
obat-obatan untuk depresi dan obat penenang.
6. Hipotiroidisme,
radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Gejala
Hipotermia
Gejala hipotermia bervariasi,
tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan gejala hipotermia
dari yang ringan hingga berat:
1. Kulit
pucat dan terasa dingin ketika disentuh
2. Mati
rasa
3. Menggigil
4. Respons
menurun
5. Gangguan
bicara
6. Kaku
dan sulit bergerak
7. Penurunan
kesadaran
8. Sesak
napas hingga napas melambat
9. Jantung
berdebar hingga denyut jantung melambat
Hiportemia harus segara
ditangani, sebab dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan
sistem pernafasan, hingga kematian. Tindakan awal yang perlu dilakukan ketika
bertemu orang dengan gejala hiportemia ialah mencari ada tidaknya denyut nadi
dan pernapasan. Jika denyut nadi dan pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah
tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis. Bila orang tersebut
masih bernafas dan denyut masih ada lakukan hal di bawah ini.
1. Pindahkan
dia ke tempat yang lebih kering dan hangat. Pindahkan secara hati-hati karena
gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
2. Jika
pakaian yang dikenakannya basah, maka gantilah dengan pakaian yang kering.
3. Tutupi
tubuhnya dengan selimut atau mantel tebal agar hangat.
4. Jika
dia sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.
5. Berikan
kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakkan kompres
di leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau
tungkai karena malah menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung,
paru-paru, dan otak.
6. Hindari
penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan
penderita hipotermia. Panas yang belebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan
detak jantung menjadi tidak teratur.
7. Temani
dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis tiba.
Ayo kita kenali Hipotermia sejak
dini. Selamat mendaki, berdoa agar selamat sampai tujuan. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka:
·
fimela.com
·
pewefeed.com
·
alodokter.com
0 komentar:
Posting Komentar